Minggu, 11 Juli 2010

Bukan Masalah Siapa Yang Paling Terang

twinkle twinkle little star
how i wonder what you are
up above the world so high
like a diamond in the sky
twinkle twinkle little star
how i wonder what you are


Bukan masalah siapa yang paling terang.
Apakah tak kau lihat bintang itu? Dia terlihat sangat-sangat kecil, bahkan nyaris tak terlihat. Tapi ia memiliki sinar yang asli, tak dibuat-buat. Berbeda dengan rembulan itu, tampak begitu besar, begitu benderang, padahal sinarnya imitasi, cahaya pinjaman semata yang ia punyai.

Bukan masalah siapa yang paling benderang.
Akan tetapi, siapa yang benar-benar memancarkan terangnya sendiri, maka ia adalah sebenar-benarnya "bintang"!

Renungan saya tentang bulan dan bintang kali ini, membuat saya terperangah. Ah, betapa saya hampir lupa, betapa saya hampir terjerembab ke dalam paradigma-paradigma "bulan". Melihat sekejap, melihat dari jauh membuatnya indah, tapi siapa sangka ia penuh lubang sana-sini?

Kemudian saya berpikir lagi, dan menyingkap rahasia dibalik percontohan semesta. Kenapa bintang itu harus terlihat begitu kecil padahal cahayanya bukan imitasi? Dan kenapa selalu rembulan terlihat begitu besar, begitu benderang?Dan anehnya lagi, kenapa Sang Mega Bintang (matahari) rela tak terlihat di waktu malam dan begitu setia memberi cahaya untuk rembulan?

Ya, mungkin jawabannya adalah, karena bintang itu rendah hati. Semakin tinggi ia malah semakin tak terlihat, jauh dari pandangan takjub manusia manusia. Dan rembulan, ia masih selalu jadi perhatian, bahkan hingga ia nampak sepotong atau sabit. Lalu terakhir saya berkaca pada diri setelah semesta ini, apakah saya telah memantulkan cahaya diri sendiri? Dan apakah saya sanggup setia dan rela,  jika seseorang mengambil cahaya saya lalu memantulkannya ke orang-orang? Wah, nampaknya saya masih harus berusaha banyak :)

16 komentar:

orang kampung belajar ngeblog mengatakan...

tulisannya bagus, penuh makna tersirat didalamnya, mungkin lebih kurangnya seperti perumpamaan saya ini : "jadilah mata air, ia mengalirkan sungai dan banyak orang yang mendapat manfaat darinya, sementara ia sendiri tetap dan selalu tak terlihat !"

Unknown mengatakan...

@orkam: wow, keren bgt! makanya aku juga suka ama sungai :)

elok langita mengatakan...

makshy buat postingan inspiratifnya mba, artinya don't judge book by the cover

^________^

Unknown mengatakan...

setuju, ini artinya jgn byk ngomong, tapi tunjukkan dg perbuatan. bisa begitu kan artinya?

MONOKROM mengatakan...

ilmu bintang itu seperti kata ilmu padi. "Padi semakin berisi akan semakin merunduk". Begitupun dengan bintang. “Semakin tinggi akan semakin tak terlihat”. Semesta secara tak langsung, memang mengajarkan banyak hal pada kita. Matahari dengan ikhlas bergantian dengan bulan untuk menerangi bumi. Pelajaran yang dapat saya petik dari postingan mbak ini, adalah Matahari yang rela berbagi sinar dengan bulan, karena Matahari lebih besar dari bulan, dan mempunyai sinar yang lebih banyak daripada bulan yang tidak mempunyai sinar. Tak ada salahnya berbagi pada orang lain yang kurang mampu. Kurang lebih, begitulah saya memaknainya. Postingan yang sungguh bermakna. Mengajarkan pada saya untuk selalu berkaca dan belajar dari alam semesta.

Corat - Coret [Ria Nugroho] mengatakan...

wah iyah ya may
bintang walau kecil sekali tp selalu dicari orang padahal penampakannya sangat kecil ^____^

Wibisono Arisan Blackberry mengatakan...

Artikel yang menarik sekali, semoga sukses selalu dan saya tunggu kunjungannya di website saya.thx salam persahabatan

Unknown mengatakan...

@all: makasih semua. penafsirannya bagus2 hiihi

Unknown mengatakan...

luar biasa mbak, inspiratif bgt jawabannya...thx mbak....

Hendriawanz mengatakan...

keren...

rendah hati, pesan yang sangat berharga..

thanks sudah share ini..

Wulan mengatakan...

wah sangat inspirasional!
kita emang mesti seperti bintang. sangat rendah hati tapi tak segan berbagi dengan orang lain. dan benar, itu memang susah! hehe

Anonim mengatakan...

wow, cara berpikir yg hebat!

Unknown mengatakan...

@all: thanks yaaa:)

Dian Eka mengatakan...

Totally NICE thought... :') smpai terharu.. gak bs komen byk! So deeeeeeeeply meaningful >.< MasyaAllah.. Just do the best as well as you are. Mnjadi tulus krn ilmu (bukan "baik tp bodoh", jd mudah tertipu dunia nantinya)

Sangat beruntung bagi saya di ramadhan ke 27 ini membaca tulisan2 ukhti Maya! Subhanallah..

eh! -,- ini mah byk komen..

atiknoe mengatakan...

baru baca postingan ini...analogi yg keren bun...

thats why everybody want to be a star .. not a moon .. rite??

Unknown mengatakan...

@dian: hihi, wanna be a moon or star dek? :D

@atik:yup, i couldnt agree more with u