Minggu, 04 April 2010

Perayaan Musim Semi (Syamu Nasim)

Saat ini, di Mesir lagi ada peringatan Syammu Nasim. Apaan tuh? Yuuuk, cuci otak plus jalan2 lewat tulisan bareng Maya hehhe. Cekidot!

Syammu Nasim merupakan warisan tradisi Firaun, yang dimulai kira-kira 2700 SM lampau sejak zaman keluarga Firaun ketiga. Di zaman tersebut, upacara ini disebut dengan Ied Syamusy yang berasal dari kata syams alias matahari. Sebagaimana upacara suci lainnya, upacara ini juga erat kaitannya dengan ilmu perbintangan dan fenomena alam.

Ied Syamusy dirayakan tepat ketika matahari mengitari bintang Aries, dimana pada hari itu, lama waktu siang sama dengan waktu malam yang menandakan peralihan musim dingin ke musim panas. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 25 bulan Biramihat, berdasarkan kalender kuno suci dalam tradisi Firaun. Orang mesir percaya bahwa pada waktu itulah awal mula penciptaan alam terjadi.

Karena pergeseran zaman dan adaptasi bahasa, nama upacara ini kemudian berubah menjadi Syamu Nasim, dimana Nasim sendiri berarti angin, karena musim semi diidentikkan dengan semilir angin yang lembut.

Salah satu keunikan Syamu Nasim adalah tradisi masyarakat Mesir, khusunya umat Koptik yang merayakannya dengan hidangan makanan simbolik, diantaranya telur, daun bawang, sawi, dan ikan asin.

Telur menjadi simbol bahwa segala sesuatu di alam ini berawal dari benda padat (material). Kalau kita memperhatikan lukisan kertas papirus, kita tak jarang mendapati gambar Tuhan Phtah alias Tuhan Pencipta bagi ajaran mereka yang digambarkan duduk diatas bumi berbentuk telur. Untuk lebih jelasnya, lihat gambarnya ya.

Dahulu, telur dihiasi dengan gambar2 harapan dan keinginan di masa mendatang. Jika pemilik telur menginginkan sebuah rumah mewah, mereka akan menggambar bentuk rumah di atas permukaan telur. Telur-telur yang telah dihiasi disimpan dalam anyaman pelepah kurma lalu digantungkan di balkon atau beranda yang menghadap matahari. Orang Mesir percaya, ketika matahari telah menyinari telur-telur itu, berarti keinginan mereka akan terkabul.



Selanjutnya daun bawang yang melambangkan keinginan kuat untuk terus hidup dan dipercaya sebagai penangkal penyakit dan penunda kematian. Di zaman Mesir kuno, daun bawang diletakkan di bawah bantal, digantung di gerbang istana, dan di beranda untuk menolak bala. Bahkan, ternyata, tradisi seperti ini banyak kita dapati di tanah air, bayi yg baru lahir diberi jimat berupa bawang yang melingkar di perut atau dikalungkan di leher agar terbebas dari jin.


Sawi atau khas, simbol kesuburan (dalam hal ini kesuburan seksual alias banyak keturunan). Dalam dinding hieroglyph, gambar sawi biasa ditemukan di bawah telapak kaki Tuhan Penyubur Keturunan dan merupakan tumbuhan yang disucikan sejak zaman keluarga Firaun keempat. Dalam bahasa Mesir Kuno, sawi disebut Ob atau Hob.


Ikan Asin atau yang masyhur dengan sebutan Fasikh. Pengasinan ikan sudah dikenal sejak zaman keluarga Firaun kelima yang dipersembahkan sebagai hidangan dalam upacara penghormatan Nil. Dengan mengasinkan atau mengeringkan ikan, mereka secara tidak langsung telah menjaga keberlangsungan ikan dan makhluk air lainnya di Sungai Nil. Ikan yang diawetkan pun gak boleh macam-maam, harus jenis ikan tertentu seperti ikan Buury.


Setelah cuci lidah, Maya akan membawa kalian ke zaman Bani Israel. Ternyata, Syamu Nasim ini berkaitan erat dengan Peringatan Paskah atau Hari Kebangkitan al-Masih. Ketika Bani Israel diusir dari tanah Mesir tepat di hari perayaan Syamu Nasim, mereka lantas menyebut hari itu sebagai Hari Fashah yang dalam bahasa Ibrani berarti "keluar". Lantas orang-orang Nasrani mengadaptasi perayaan ini dan menyebutnya sebagai Hari Kebangkitan Yesus. Tatkala orang-orang Nasrani masuk ke Mesir, perayaan mereka pun otomotis bersamaan dengan hari Syamu Nasim. Tak heran jika hari libur terasa panjang karena setelah Syamu Nasim, disusul kemudian perayaan Paskah.


Wah, tak terasa kita telah jalan-jalan melewati tiga masa. Zaman Firaun, zaman Bani Israel, dan zaman sekarang. Hehhe. See U^^




33 komentar:

Unknown mengatakan...

pertamaxx ngga ya..

Unknown mengatakan...

oh begitu ceritanya... telurnya lucu2 ya..hehe...


lama ngga nongol mbak, kmn aja??

Unknown mengatakan...

selamat, anada pertamax hahha. iya nih, rul, mbak bisanya posting tuh plg cepat dua mingguan heheh

Unknown mengatakan...

balik lg, cuman mau ketawa aja, hahaha....



2 minggu?lama amet mbak, sibuk ya rupanya?

kira mengatakan...

sungai di mana tuh, jadi pengen ke sana

fanny mengatakan...

wah, kyk telur paskah ya?

Arjuna mengatakan...

salam,,
langit berknjung,,

wah musim, semi,
pasti indah thu,, btw, cairo ada musim semi yak..hebat dunk indonesia cuma musim banjir,hiks hiks...

salam langit

Unknown mengatakan...

wah keren mbak postinganya,sy sangat menikmatinya..serasa mbaca wikipedia,hehe

Cipu Suaib mengatakan...

Saya tak pernah merasa rugi meng-add blog nya maya ke blogroll ku. Full of new lessons. Serasa masuk kelas dan mendapatkan banyak pengetahuan.

Okkots mengatakan...

Saat masuk ke paragraf paragraf awal, saya merasa sudah ada hubungan antara telur telur itu dengan telur paskah, apalagi Maya memposting artikel ini pas Hari Paskah :D

Ternyata semuanya dijelaskan di bagian bawah. Nice posting, Maya. Like it....

Jazz mengatakan...

bertepatan tgl 5 artinya bertepatan kiriman datang, berati bisaka juga beli telur terus kugambar lunamaya disitu sapa tau jatuh hati sama saya haha

Hendriawanz mengatakan...

kalau yang telur kena sinar matahari itu, masih kah sampai sekarang, masyarakat di sana?
ulasan menarik

Osi mengatakan...

Cerita yang menarik...lumayan buat merilex'an pikiran

Unknown mengatakan...

@hendriawan= msh ada sbgn msyrakat yg melakukan gantung telur di beranda hingga skrg^^

duniaira.blogspot mengatakan...

ow.....kalao di Banyuwangi juga ada tuh perayaan Endhog-endhogan tiap maulid nabi Muhammad hehehehe
hmmm.....budaya emang tak pernah mati

nuranuraniku.blogspot.com mengatakan...

salam sobat
wah pasti ramai ya perayaan musim seminya,
makanan simboliknya ,telur,daun bawang,sawi dan ikan asin.
trims sharingnya,,saya jadi tahu sejarah musim semi di Mesir.

None mengatakan...

percaya ngga percaya masuk akal juga ya, bingung juga se, BTW ikan asinnya enak thu buat lalapan haha, di sambel,:-P

pandi mengatakan...

Luarbiasa kulasan menarik tentang telur dan daun bawang, baru kali ini pandi tau loh, terimakasih banyak..

Sunarno Sahlan mengatakan...

jadi paskah itu hasil adaptasi bukan asli

Anonim mengatakan...

postingan menarik ... salam ziarah ...

♥ria♥ mengatakan...

itu teh ikan serem yah hihihi
seru yah kayanya even2 disana ^___^

tp koq ada menghias telur seperti paskah yah

richo mengatakan...

wah mesti seru banget yah suasana di sana....

Anonim mengatakan...

Apakah ini sama dengan easter?

Unknown mengatakan...

iya, model telurnya mmg sama dgn telur paskah, cuma gak tahu apa tujuannya jg sama

leader street mengatakan...

informasi menarik nih, perayaan yg unik, salam kenal master

ekstrim webz mengatakan...

perayaan ini mirip maulid yah, tp telurnya lebih ok, ada kaligrafinya.. :)

shared lifestyle mengatakan...

wui...ikan arwana yg mahal itu digoreng, itu barang langka lho di Indonesia....

tp blog n infonya menarik nih

iLLa mengatakan...

*sepakat sama kak Cipu, serasa duduk dalam kelas menyimak pelajaran dari buguru, hehe..
jadi libur disana dua hari dunk ya? lumayan buat leyeh2, hehe..

*huaaa ada yg menggeser posisi pertama di top komentatornya, huhuhu.. mudah2an setelah ini bisa bertengger lagi :D

Sohra Rusdi mengatakan...

kok jadi ikutan seperti ngerayain paskah ya sahabat

Anonim mengatakan...

nice info...
tadinya saya ga tau kalo ada perayaan kaya gitun :D

Elsa mengatakan...

kalo lihat telur itu, jadi inget perayaan paskah juga ya
kan sama sama identik dengan telur yang dihias

MONOKROM mengatakan...

aku lagi punya keinginan nih, jadinya pengen nyoba gambar keinginanku dipermukaan telur lalu tak gantung di jemuran, biar kena sinar mentari, he...he...he...
siapa tau keinginanku terkabul.
Seneng juga udah diajak jalan-jalan sama mbak maya ke mesir lewat dunia maya, hehe....

Kumpulan Lirik Lagu mengatakan...

he..he... baru tau tuh di Mesir ada musim semi...
iya nih banyak pelajaran baru yg bisa didapat d blog ini...
terus menulis ya mbak...