Selasa, 16 Maret 2010

Muqsit in Memory...

Dulu, Maya sempat jadi guru SD en guru TK di Jogja. Meski jam kuliah Maya sebenarnya full, tapi karena Maya seneng bgt sama dunia anak-anak, akhirnya tawaran itu Maya terima. Lagipula saya cuma ngajar pagi, dan bukan guru dlm artian yg resmi2 amat. hhhehe.

Saat itu, yang Maya ajar adalah kelas satu. Anak-anak yang masih polos, nakal, dan terkadang punya kemauan yang aneh-aneh. Terkadang mereka ngambek, tiba-tiba mau pulang ke rumah, ada yang mendadak kebelet pipis, naik ke atas meja, membuat Maya jadi pusing sendiri. Tapi, Maya juga senang. Melihat mereka tersenyum, berbicara, mengeja huruf, bersedih dan menangis, membuat Maya seakan melihat dunia kecil yang begitu penuh warna.

Suatu hari, seorang anak baru datang. Namanya Muqsit.

Matanya bulat, bulu matanya lentik membuat mata besarnya terlihat menonjol. Anaknya keras kepala dan selalu mau jadi yang dituakan di kelas padahal dia paling muda hahah.

Muqsit jarang tertawa kecuali saat menertawakan kejelekan dan kesialan teman-temannya. Dan satu hal lagi yang membuat guru-guru menyerah, Muqsit sangat keras kepala. Disuruh ini disuruh itu dia tidak mau, semuanya terserah dia mau bagaimana.

Saya tentu saja penasaran seperti apa ibunya. Ternyta ibunya begitu lembut, muda dan cantik. Ketika ibunya datang, ibunya menemui saya dan bilang kalau anaknya sering bercerita tentang saya. Maya jelas kaget. Ibunya pun menitipkan Muqsit ke saya dan merelakan anaknya tinggal di asrama padahal masih sekecil itu. Ayah Muqsit bekerja di pulau yang jauh, ibunya Muqsit pun harus bekerja. Akhirnya saya berkesimpulan kalau Muqsit mungkin kesepian dan sikapnya yang nakal itu hanya untuk menarik perhatian.



Entah kenapa, perasaan saya semakin dekat dengan anak itu, seakan adik kandung Maya sendiri. Hiks. Saat guru-guru lain pusing dan menyerah, saya akan dipanggil untuk membujuk dia agar kembali ke sekolah. Anehnya, dia mau kalau saya yang bujuk. Hahha. Maya bahkan masih terkenang saat Muqsit lari dari sekolah dan menemui saya. Katanya dia ingin sekali makan es krim. Saya lalu membelikannya. Saat itu, dia menyodorkan es krim yang sudah dijilatnya kepada saya. "Bu Maya, mau es krim juga gak?". Saya tersenyum lalu menjilat es krimnya hahah. Ketika es krimnya habis, saya pun mengantarnya kembali ke dalam kelas.


Saat terjadi gempa di Jogja, anak-anak asrama berlarian. Semua berlarian, semua panik. Semua orang kemudian berkumpul di alun-alun mesjid. Saya menekuk lutut, seperti yang lainnya, khawatir gempa susulan terjadi lagi. Tiba-tiba saya menoleh ke belakang, di tempat berkumpulnya laki-laki. Saya melihat Muqsit dengan mata basah, Muqsit melihat saya, dan kamipun berpelukan. Huaaaa. Saya bersyukur karena dia tak apa-apa.


Sekarang saya sudah tak di Jogja. Entah kapan saya bisa kembali kesana. Dan Muqsit...saya tak pernah tahu kabarnya lagi. Mizz u my little boy^^


36 komentar:

Irwan Siska mengatakan...

Mmh Moga Bis Pulang dari Kairo bisa ketemu lagi ma Muqsitnya...

Salam y Ma teman2 Almakki kalau ada yang kenal..

Jazz mengatakan...

sy kira awal muqsith heuheu
nice story ^^

AriE ONly mengatakan...

aslkum mbak maya... ^_^,

asik ni ceritanya, emang bener anak yg nakal dan keras kepala itu kadang dia sengaja ngelakuinnya karena butuh perhatian. g' jauh beda sama tingkah ari sama aorang tua.

Duh, kak, ari kangen bener perhatian dari orang tua ni efek ngekoz kali y ^_^.

bintang mengatakan...

alhamdulillah jadi yang pertama. semoga.
hmm asik ya may gabung ma anak-anak. saya dulu pernah juga tapi privat gitu. dunia anak ini penuh keceriaan sebenarnya. tidak ada dendam walau mereka sering nakal. tapi nakalnya mereka adalah wujud bahwa mereka respek ama lingkungannya.

Unknown mengatakan...

kenangan yang indah bersama muqsit..

anak2 yang mempunyai 'dunia' nya sendiri,selalu membuat kita tersenyum

secangkir teh dan sekerat roti mengatakan...

di jogja dimana ya..??

fanny mengatakan...

wah, pasti dia sudah besar sekarang.

Unknown mengatakan...

semoga ditemukan lagi teh

eh tapi pastinya mugsit udah gedhe kan ya..wah pasti mengejutkan dan menyenangkan

apalgi sebagai seorang guru, adalah kebahagiaan terbesar bisa melihat anak didiknya tumbuh menjadi insan0insan terbaik....

uhan memberkati teh..

oya kan tadi mampir ke tempatku, makasih ya, ini aku follow balik sekalian

oya tulisan aku itu cerpen, juga imajinasi, juga gabungan dari beberpa peristiwa, juga harapan, gitu teteh

InHa_Bugis mengatakan...

Salam..Datang maka ini, tapi gak bawa apa2..Huheueh...~tahap pembelajaran ~

Nice story..mengharu biru..dan inha_bugis hampir menangis saat membaca "dan kami pun berpelukan" :)

Q - Think mengatakan...

salam blogger
saya baru membangun sebuah blog dan masih butuh dukungan juga persahabatan dengan tidak mengurangi rasa hormat berkenankah sobat mengunjungi blog saya

Neno Wasian mengatakan...

sungguh beruntung Muqsit punya kakak seperti anda. semoga nanti kalian bisa bertemu, secepatnya....

dan ditunggu cerita pertemuannya...hehehehehe

Thariq mengatakan...

SD dan TK apa mbak di Jogja?
di daerah mana?

Osi mengatakan...

Kira2 sekarang seperti apa ya tampangnya....???

Darin mengatakan...

Semoga muqsit kelak jadi anak yang berbakti..amiiin.

fai_cong mengatakan...

Saya muqsit buk...
Gmn kbr ibuk?
I miz U to buk.
Håhähäkhz...
Empiss buk...
Walaupun nakal saya yakin Muqsit anak yg cerdas.
Iya kan...?

harto mengatakan...

semoga apa yang diharapkan dikabulkan oleh Allah SWT

Irma Senja mengatakan...

kenangan manis ttg muqsit,pasti sikecil itu menyimpan kenangan indah jg dgn ibu gurunya yg cantik dan baik hati ^^

Pipit Pito mengatakan...

hehe
nice story =)
pasti si anak kecil itu merindukan bu maya ya =)

Ipin mengatakan...

untung dehh aNak-aNak bisa selamatttt....memorian dunk kalo pulkam ke jogja yah

Moh. Kholil Aziz SN mengatakan...

dunia paling berwarna adalah dunia anak

Admin mengatakan...

ada saatnya kita bertemu..dan berpisah.... itu hal tak terelakkan... :D
salam knal... :D

nuranuraniku.blogspot.com mengatakan...

salam sobat
wah ternyata pernah jd guru SD dan TK d Yogya ,,mba Maya.
pengalaman ya,,jadi tahu si Muqsit anak yang kesepian dan haus perhatian orang tuanya.

Artikel Islami mengatakan...

yup oke. anak yang bandel g bisa dihadapi dengan amarah atau kekerasan. harus tetap lembut dan sabar.

harus perhatian. selalu diberi pengertian. walaupun awalnya sulit.

mantab pengalamannya sob.

HAPIA Mesir mengatakan...

salam sob. saya juga pernah jadi guru di sebuah SDIT dan SMPIT di daerah pati. kalo murid2 SDITnya memang terkenal susah. bandel dll.

guru2 senior banyak yg kwalahan ngurusin mereka.

akan tetapi alhmdllhnya satupun anak g ada yg g nurut ma saya. walaupun yg paling bandel yang wali kelasnya saja dilawan. tapi nurut ma saya. dan itu tidak satu dua anak. tapi banyak. hampir setiap kelas.

saya ngajar 1 tahun di SDIT yaummi fatimah pati. setelah lulus pesantren dan saya mendapat tugas mengajar. maka disitulah saya ditugaskan.

makasih pengelamannya sob.

salam dari Tafahna.

Sopandi Al Kautsar mengatakan...

luarbiasa terus semangat.. pandi percaya kamu bisa.. InsyaAllah..

Unknown mengatakan...

kenangan yg manis....

makasih udh brkunjung ke blog saya mbak...kunjung balik nih, skalian difollow...

NOOR'S mengatakan...

Assalammualaikum...
Wah...senang rasanya sempat mampir kesini lagi, apa kabar Umi ?
Bersama anak2 memang banyak mendapat berbagai cerita, cerita yang menyenangkan tentunya. Apalagi kalau mendengar mereka belajar bicara...lucu & menggemaskan..!
Oh..ya semoga suatu saat bisa bertemu kembali dengan Muqsit

neilhoja mengatakan...

hihihihi... kenangan indah sama si muqsit..

di jogjanya ngajar di mana may? jogja tuh, rumah keduaku lo (ngaku2) :))

Unknown mengatakan...

balik lagi...
mbak maya...ada tag utk mbak dari saya...di ambil ya...makasih...
http://siroel25.blogspot.com/2010/03/theme-paporitku_18.html

Unknown mengatakan...

balik mulu nih...hehe... tagnya ambil ds sini ya mbak...
http://siroel25.blogspot.com/2010/03/theme-paporitku_18.html

putra tidar mengatakan...

Anak Nakal itu sekarang sudah bisa memberantas korupsi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
klik http://gakindo.com

HAPIA Mesir mengatakan...

assalamualaikum..silaturahmi ketetangga...karna blm bisa maen kekairo..nunggu visanya dl..hehehe

jadi lewat sini aja maennya..

Anonim mengatakan...

huhuhuhu..
mengharukan mbak..
salam buat muqsit, pasti sekarang udah jadi anak yang ga keras kjepala lagi :)

iLLa mengatakan...

ada futunya nda, si Muqsit itu? ntar kalo pulang ke Indonesia, cerita lagi yah yah yah tentang dy.. ;)

Unknown mengatakan...

smoga Muqsit bisa jd orang sukses y mbak & slalu inget sama mbak yg baik hati ini ,hehe

Ayiears Mokoginta mengatakan...

Subhanallah.. ceritanya menginspirasi.. ^.^
salam kenal ya mbak.. :)