Kamis, 03 Juli 2014

Dear Anak Muda!

Dear Anak Muda!
Tahukah kamu,
tadi malam dan juga malam-malam sebelumnya
aku melihat bukan kamu yang tersisa di sana
berdiri, mengisi barisan hingga rakaat tarwih ke 20
tetapi bapak-bapak tua
ibu-ibu dengan anaknya
beberapa di antara mereka bahkan tertatih bangkit dari sujud dan ruku'nya

Dear Anak Muda!
Kamu di mana dan kemana aja?
Jumlah rakaat memang bukanlah ukuran ketakwaan
jumlah salat memang bukanlah jaminan iman
tetapi
kesempurnaan fisikmu, mudanya usiamu, segarnya pikiranmu
adalah amanah
dan caramu mensyukurinya adalah ukuran
jika bukan untuk ibadah, lantas kamu gunakan untuk apa?
jika jumlah salat aja kamu tak bisa taklukkan
bagaimana dengan jumlah kemalasanmu?

Dear Anak Muda!
di luar sana aku mendapati kamu
berputar-putar tanpa rasa kantuk
bersama deru motor, kepul kopi, asap rokok,
dan dialog-dialog kosong

Dear Anak Muda!
Aku kini bertanya-tanya
siapakah sebenarnya yang muda itu
usia ataukah jiwa?


(Surat Terbuka untuk Diriku dari Hatiku)

1 komentar:

Lidya Fitrian mengatakan...

usia muda harus diiringi jiwa muda, eh atau usia tua tapi harus berjiwa muda juga ya mbak :)