Langkah pertama yg perlu disiapkan adalah editing. Jangan sampai naskahmu udah dicetak, tapi isinya amburadul. Tanda baca kacau, kalimat banyak yg salah eja, dst yg tentunya akan membuat bukumu susah diapresiasi pembaca. Jangan terburu-buru, klo perlu kamu sodorkan naskahmu ke editor untuk diperbaiki sebelum dicetak. Biasanya biaya sewa editor dibayar per halaman. Atau ajak teman2 terdekatmu untuk membengkel naskahmu krn selain gratis, mereka juga gak akan sungkan2 berpendapat ttg tulisanmu.
Kedua, Menyiapkan layout dan desain sampul buku. Beberapa percetakan sebenarnya menyediakan jasa ini, tp tentu kamu tak perlu bayar lagi klo kamu udah punya desain sendiri. Klo kamu punya teman yg jago ngelay-out, gak ada salahnya kamu ajak kerjasama. Klo mau sambil belajar, kamu bisa browsing tutorial layout buku di google dan mengurus layout bukumu secara mandiri. Sekarang, teknologi sudah begitu canggih. Fotografi bisa jadi bahan keren untuk desain sampul bukumu :)
Ketiga, memilih percetakan yg berkualitas. Selama ini saya lebih mempercayai percetakan2 di Yogyakarta krn selain murah, kualitasnya juga tdk mengecewakan. Biasanya harga cetak trgantung berapa banyak oplah yg kamu minta. Semakin banyak jumlah oplah yg dicetak, semakin murah. Untuk gambarannya, kamu cetak 100 eksemplar buku sekitar 90-100 halaman bisa dapat ongkos cetak Rp. 7000 per eks. Klo cetak 1000 eksemplar bisa dapet Rp. 5500 per eks, murah kan! Tapi, saran saya, sebaiknya kamu cetak sedikit aja dulu untuk survey pembaca. Klo sambutan teman2mu bagus, kamu bisa mesan cetak lbh banyak:)
Selanjutnya, setelah mengurus editing, layout, dan memilih percetakan, sekarang saatnya apply ISBN atau nomor buku internasional. Sekarang mengurus ISBN mudah karena selain gratis, juga bisa via online di situs www.pnri.go.id. Di situs ini kamu jg bs lgsung baca syarat2nya.
Tapi, klo gak mau ribet, kamu sisa mengalihkan pengurusan ISBN ke percetakan. satu hari udah selesai, kok:)
Oh ya, berikut ini beberapa link untuk penerbitan buku indie, kamu bisa memilih penerbitan mana yg cocok utk bukumu;
1. nulisbuku.com
2. ghostwriterindonesia.com
3. dapurbuku.com
4. leutikaprio.com
Kunci sukses buku indie itu terletak pada kesungguhan kamu. Menulis buku bagus gak cukup, kamu juga perlu 'bergerak total' saat bukumu selesai dicetak. Media online seperti fb, twitter, blog, bisa jadi wadah buat memasarkan bukumu. Kalaupun buku kamu nantinya nggak laku, kamu jangan putus asa karena yg terpenting adalah kamu sudah menghasilkan karya yang baik. Masalah laris atau tidak itu juga tergantung nasib dan keberuntungan hehe. Jika kamu punya budget lebih, kamu juga bisa kerjasama dengan para distributor nasional biar bukumu bisa mejeng di toko2 seIndonesia. Biasanya mereka bakal minta 2500-3000 eksemplar tergantung kebijakannya.
Setelah menerbitkan buku, selamat, karena kamu sudah punya pembaca! Jalinlah komunikasi dan jaringan yg baik dengan para penulis baik itu di twitter atau di komunitas tertentu. Selain kamu bisa banyak belajar dari kesuksesan mereka, kamu juga akan mendapat banyak ide baru buat tulisan kamu nantinya.
Segala pertanyaan ttg penerbitan buku indie bisa kamu tanyakan via inbox di http://www.facebook.com/
2 komentar:
Wah, tips yang bagus untuk yang ingin menerbitkan buku sendiri :)
ternyata ngurus isbn gratis ya? soalnya banyak penerbit indie yang nambahin biaya pengurusan isbn lumayan mahal.
Anyway, aku tambah semangat nulis cerpen biar bisa jadi kumcer :D
Thanks for nice info :)
Posting Komentar